Selasa, 25 Agustus 2009

dokter yang aneh

waktu terlambat haid 22 hari aku ke dokter obgyn h**** di jambi, karena bingung banget kok terlambat haid tapi hasil test pack kok negatif,
pas di USG ama dia eh malah ga keliatan apa2 kata dia, padahal seminggu sebelumnya aku juga sempet USG ke dia, dia bilang ada penebalan rahim dan ada kantong janinnya, seneeng banget waktu itu, kok sekarang beda omongannya, dengan ringan dia bilang " ga ada nih, ga hamil, kita kasi obat pemancing haid aja ", Lemesssssss banget aku,asli, remuk redam seluruh perasaan ku hancur berkeping-keping, saat itu rasanya aku seperti manusia termalang didunia oh god, its so hurt, terbayang di mataku senengnya naila sampe lompat2 waktu ku kasih tau dia mau punya adik, Rabbi...........,
Buat resep dia dan udah kasi duit gitu aja, SAKIT nih dokter asli, ga nanya lagi riwayat haid gimana, pernah telat ato ga sebelumnya, test apa lagi buat ngebuktiin kehamilan, main gugurin aja;
Malam itu aku cuma bisa nangis di mobil, Resepnya ga kutebus, aku cuma pengen 'ngadu' ke ALLAH, BALIK.
Pas banget buat ngadu ke ALLAH Ramadhan, malamnya aku ngadu sejadi-jadinya, akhir tangis ku aku cuma minta, kalo memang bukan janin di dalam rahim ku tolong keluarkan malam ini juga Rabb, tapi kalau dia memang kau hadiahkan untukku, mohon sempurnakan penciptaannya.
Pasrah............., itu akhir dari tangis ku malam itu, what will happen..... hapen la, toh ntar bisa produksi lagi, :-D ,
aku coba browsing di internet tentang ini, ternyata banyak wanita yang mengalami kejadian seperti aku, ooh i am not alone, dan dari browsing itu aku dapat ilmu kalo masih ada 2 jalan lagi untuk mengecek keberadaan janin, 1. Transvaginal 2. test HCG darah, ada juga yang punya pengalaman, dokter indonesia ga bisa ngecek janinnya, trus dia bawa ke singapura dah keliatan janinnya,
Dokter obgyn satu itu betul2 kelewatan, duit aja di benaknya bukan pengabdian, riwayat haidku normal siklus 28 hari, beeeeeeertahun2 ga pernah telat kecuali hamil naila kemaren, makanya aku seneng waktu haid telat, dan kalo d bilang hormonal karena stress i am not,
Saat ini aku nunggu telat sebulan baru ntar aku mau ke dokter lagi, tapi dokter yang lain tentunya yang ga aneh, komunikatif, ga money orientid
Aku terus berdoa, dan tetap ku minum susu hamil yang dah kubeli, dari jawaban doa ku saat ini yang kudapati aku masih belum haid, semoga ini memang kehamilan...........AMIIN RABB

hamil tapi test pack negatif

Mungkin saja kualitas alat yang digunakan rendah, atau malah cara penggunaannya tidak tepat. Walau sudah telat haid dua minggu, Rinta tetap yakin dirinya tak hamil. Keyakinannya berawal dari alat tes kehamilan dengan test pack yang menunjukkan hasil negatif. Berkat desakan sang suami, ia melakukan tes lebih lanjut dengan datang ke dokter kandungan. Ternyata pemeriksaan USG menyatakan Rinta positif hamil enam minggu. Mengapa hasil tes di rumah dan di laboratorium bisa berbeda? Padahal pada kemasan test pack biasanya tertulis keterangan 99% akurat. Dengan meneteskan urin di permukaan alat, seharusnya hasil deteksi positif hamil atau tidak bisa didapat dalam hitungan menit. KELIRU PEMAKAIAN Menanggapi kasus yang dialami Rinta, dr. H. Taufik Jamaan, Sp.OG., menjelaskan sebenarnya alat ini bekerja dengan mengecek kadar hormon Human Chorionic Gonadotropin (HcG) dalam darah. Hormon HcG adalah jenis hormon kehamilan yang diproduksi dalam plasenta sesaat setelah embrio menempel pada rahim ibu. Nah, adakalanya hasil tes kehamilan tidak akurat karena berbagai penyebab. Salah satunya karena alat itu rusak dan tidak layak pakai. Kerusakan ini umumnya disebabkan suhu tempat penyimpanan test pack yang tidak cocok, sementara menurut Taufik, test pack harus disimpan di tempat yang sejuk atau tidak terlalu panas, juga tidak terlalu dingin. Jika syarat ini tidak terpenuhi, maka sensitivitasnya dalam mendeteksi kehamilan pun jadi kurang akurat. Selain itu, memang ada test pack yang memiliki kualitas rendah sehingga tingkat akurasinya perlu dipertanyakan. Lantaran itu, tutur Taufik, agar hasil tes tak keliru, pilihlah test pack yang berkualitas. Juga, gunakan sesuai petunjuk. Pemakaian alat tes secara asal-asalan sangat mungkin menghasilkan data yang tidak akurat. Umpamanya, dalam kemasan tertulis urin yang harus digunakan adalah urin pagi hari begitu bangun tidur tapi ibu malah melakukan tes, siang atau sore hari. Tentu saja, test pack yang dipakai jadi tidak cukup sensitif mendeteksi hormon kehamilan karena hanya urin pertama setelah tidur yang kental kandungan hormon HcG-nya. Taufik juga mengingatkan, mungkin saja masalahnya bukan disebabkan kualitas test pack yang jelek, tetapi gangguan hormonal yang menyebabkan haid telat datang. Penyebab umumnya adalah masalah psikologis, seperti stres akibat tekanan pekerjaan atau masalah keluarga.KEGUGURAN TAK DISADARIDi lain pihak, Taufik menganjurkan, meskipun tes di rumah menunjukkan hasil negatif kalau haid terlambat datang, berlakulah seperti layaknya sedang hamil. Ada beberapa tanda yang bisa dijadikan petunjuk kehamilan, salah satunya perubahan rasa pada tubuh. "Biasanya ada rasa kembung, nyeri tekan pada payudara, dan sering tidak enak badan. Kalau ada perubahan seperti itu dan tidak ada penyakit lain, sangat mungkin ibu positif hamil," ungkap ginekolog yang berpraktek di Klinik Morula RS Bunda, Jakarta Pusat ini. Sikap tidak peduli jelas merupakan tindakan keliru karena jika memang terjadi kehamilan dan ibu tidak menjaganya, maka bisa terjadi abortus spontan. Keguguran yang tidak disadari ini ditandai dengan vlek berupa darah. Biasanya ibu akan mengira hal itu sebagai menstruasi biasa. LAKUKAN TES KEMBALI Jika yakin kehamilan tengah berjalan, tidak ada salahnya mengulangi tes di rumah keesokan harinya. Gunakan alat tes yang diyakini lebih sensitif dan lakukan sesuai petunjuk. Penggunaan test pack berulang di antaranya dianjurkan oleh The National Institute of Enviromental Health Sciences di Amerika. Penelitian yang mereka lakukan terhadap alat tes kehamilan di pasaran menunjukkan bahwa hasil tes tidak selalu dapat diandalkan. Mungkin saja hasilnya negatif sementara kehamilan sebetulnya terjadi. Mengapa bisa seperti itu? Tak lain karena proses kehamilan pada masing-masing wanita memiliki perbedaan. Ini diperkuat dengan penelitian terhadap 221 wanita yang sedang merencanakan kehamilan yang dilakukan lembaga tersebut. Dari 136 wanita yang berhasil hamil, hanya sekitar 90 persen yang implantasi embrionya terjadi pada saat haid terlambat satu hari. Meskipun demikian, test pack belum bisa mendeteksi kehamilan yang terjadi karena kadar HcG dalam darah masih terlalu rendah. Untuk itulah, penggunaan test pack dianjurkan tak hanya sekali saja. Kesimpulannya, kalau menginginkan hasil akurat, ibu bisa menjalani tes darah ataupun pemeriksaan USG. Tes darah di laboratorium bisa mendeteksi kadar hormon HcG. "Tes ini umumnya lebih efektif karena bisa mendeteksi kadar HcG yang rendah, sekitar 20-30/mµ. Kalau kadarnya di bawah 20/mµ berarti kehamilan memang negatif," ujar Taufik. Namun umumnya, tes HcG hanya dilakukan pada terapi kehamilan, bayi tabung misalnya. Sedangkan pemeriksaan dengan USG dilakukan oleh ginekolog. "Bila tes menunjukkan hasil positif, tindakan yang biasanya dilakukan oleh dokter adalah memberi obat penguat kehamilan," ujar Taufik.Saat Tepat DAN AKURASIKapan saat tepat melakukan tes kehamilan di rumah? Kata Taufik, lakukan pada hari ke-16 setelah melakukan hubungan intim. Tak perlu menunggu sampai telat menstruasi. Jika perkembangan pembuahannya baik, umumnya di hari ke-16 setelah berhubungan intim, alat tes bisa mendeteksi adanya kehamilan atau tidak. Bahkan ada alat yang bisa mendeteksi kehamilan lebih cepat lagi, yaitu pada hari ke 7 sampai 10 setelah berhubungan intim. "Dengan catatan hubungan intim dilakukan saat istri sedang subur," tambahnya. Selebihnya, ada alat tes yang memang lebih efektif kalau digunakan setelah ibu telat haid. Yang perlu diketahui, alat tes kehamilan yang ada di pasaran hanya mampu mendeteksi kehamilan dengan kadar HcG dalam darah 50/mµ. Kalau di bawah itu, meskipun sebenarnya ibu positif hamil, alat tes umumnya tidak dapat mendeteksi. Hal ini merupakan kelemahan test pack disamping bahwa keakuratannya bisa mencapai 97%. Tentu saja hasil tersebut bisa dicapai bila tes dilakukan dengan cara yang tepat sesuai petunjuk pada kemasan. Irfan Hasuki. Foto: Iman/nakita